cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Arena Tekstil
ISSN : 05184010     EISSN : 25487264     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini memuat artikel dalam bidang tekstil yang meliputi teknik, kimia, material, desain serta konservasi energi dan lingkungan. Jurnal ini mempublikasikan artikel hasil penelitian orisinal yang menyampaikan informasi baru pada bidang tekstil, hasil penelitian teknis yang menggambarkan suatu pengembangan, kemajuan teknis, dan inovasi dalam manufaktur dan processing, teknik laboran dengan data eksperimental yang cukup yang mengilustrasikan kegunaan suatu metoda atau peralatan tertentu, atau artikel tinjauan ilmiah (review) yang mengupas secara kritis suatu topik pada bidang tekstil yang cukup penting. Topik bahasan tidak bersifat umum, tetapi berupa suatu aspek yang dibahas secara mendalam.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 26, No 1 (2011)" : 16 Documents clear
PENGARUH PEREGANGAN TERHADAP SIFAT FISIKA SERAT BAMBU YANG DIPINTAL DENGAN METODA PEMINTALAN BASAH Santoso, Santoso
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.667 KB)

Abstract

Tata letak rantai polimer di dalam serat mempengaruhi karakter serat buatan. Peregangan adalah caramemberi orientasi tata letak rantai polimer di dalam serat buatan. Telah dilakukan penelitian dengan judul”Pengaruh Peregangan Terhadap Sifat Fisika Serat Bambu yang Dipintal Dengan Metoda Pemintalan Basah (WetSpinning)”, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peregangan (Draft Ratio) terhadap sifat fisik serat bambu.Penelitian dilakukan pada suhu ruangan (30oC), dengan menggunakan variasi konsentrasi larutan viskosa 2%; 4%;6%; 8%; dan variasi ratio peregangan 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 , 1:5. Pada proses ini digunakan spineret lubang tunggalberdiameter 500 mikron dan larutan koagulasi yang terdiri dari campuran asam sulfat, seng sulfat dan natriumsulfat. Peregangan didapat dari perbedaan rpm rol penyuap dengan rpm rol penarik.Dari data hasil pengujian diketahui bahwa semakin besar peregangan yang diberikan, maka kekuatan tarikserat akan semakin besar pula. Kekuatan tarik serat yang terbesar adalah pada draft ratio 1:5. Kehalusan serat yangdiperoleh tampaknya linier dengan draft ratio yang diberikan, semakin tinggi draft ratio yang diberikan semakinhalus serat yang dihasilkan. Pada draft ratio 1:5 diperoleh kehalusan serat yang paling baik. Konsentrasi larutanviskosa mempengaruhi kekuatan dan kehalusan serat. Kekuatan tarik terbesar adalah pada konsentrasi 8%.Kekuatan tarik dan kehalusan serat yang didapat dari variasi draft ratio dan konsentrasi larutan viskosa tersebuttampak belum mencapai titik optimal oleh karena itu penelitian ini perlu dilanjutkan untuk mengetahui kondisiproses yang optimal.
PEMBUATAN BIO-BRIKET DARI LIMBAH SABUT KELAPA DAN BOTTOM ASH Rismayani, Sinta; Tayibnapis, Achmad Sjaifudin
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.139 KB)

Abstract

Limbah bottom ash yang mempunyai nilai kalor yang tinggi masih dapat dimanfaatkan ulang sebagaibahan bakar dengan cara dibuat briket dan dicampur dengan limbah sabut kelapa yang mempunyai nilai kalor lebihtinggi. Pembuatan bio-briket dilakukan menggunakan mesin press dengan perbandingan bottom ash: limbah sabutkelapa = 1:1 dan variasi tekanan yang digunakan sebesar 78 kg/cm2, 117,6 kg/cm2 dan 156,8 kg/cm2.Analisis karakteristik bio-briket yang dilakukan meliputi sifat kuat tekan, nilai kalor, analisis dimensi dananalisis termal menggunakan alat DSC/TGA. Pada penelitian ini dihasilkan bio-briket dengan komposisi bottom ash: sabut kelapa = 1 : 1 dengan nilai kalor 3735 kal/g dan dengan tekanan 156,8 kg/cm2 dapat memberikan kuat tekan55 kg/cm2. Analisis termal menunjukkan terjadinya pengurangan massa sebesar 12% pada temperatur pemanasan100-200ºC yang menunjukkan lepasnya uap air dan sebagian senyawa volatil. Pemanasan sampai 700-800ºCmenyebabkan pengurangan massa kurang lebih 40% sesuai dengan kadar senyawa volatil yang dikandung biobriket.Pemanasan di atas 800ºC terjadi pengurangan massa yang disebabkan oleh hilangnya sisa karbon.Penggunaan limbah sabut kelapa memberikan keuntungan yaitu tidak perlu digunakan tanah liat atau larutan kanjipada proses pembuatan bio-briket karena pada limbah sabut kelapa mempunyai sifat adesif yang baik.
APLIKASI PEMOGRAMAN INTEGER DALAM USAHA PENJADWALAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI TEKSTIL Moeliono, Moekarto; Santoso, Santoso
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.776 KB)

Abstract

Penelitian dan penerapan pemograman integer (Integer Programming/IP 1-5 ) dengan model Solver XAtelah dilakukan disalah satu industri tekstil, khususnya industri pertenunan (weaving) yang ada di kota Bandung.Penggunaan bahasa pemograman matematika ini mengacu pada sistem pengefisienan biaya tenaga kerja danpenggunaan waktu yang terendah yang dapat digunakan di lapangan industri.Maksud dan tujuan dari penelitian ini, adalah memanfaatkan aplikasi pemograman matematika dariinteger model solver XA dalam pemecahan masalah dalam sistem penjadwalan kerja agar dihasilkan proses kerja dilapangan menjadi efisien, efektif, dan produktif yang dampaknya bagi tenaga kerja berkualifikasi lebih tinggi dapatmenggantikan tenaga kerja yang berkualifikasi lebih rendah secara teratur dan berurut. Selain itu juga diharapkanproses pemutusan hubungan kerja (PHK) pada industri tekstil tersebut dapat dihindarkan, karena semua tenagakerja dapat bekerja secara bergiliran termasuk hari liburnya masing-masing. Pada penerapan program ini jugadilaksanakan pengembangan model dan perhitungan dengan komputer melalui operasi kerja pada microcomputer,hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu pemecahan masalah dengan hasil yang maksimal.Dari data penelitian dan penerapan program tersebut dapat menghasilkan penjadwalan kerja dan hari libursecara rinci, dicapai kerja yang efisien dan biaya tenaga kerja optimal juga tidak perlu melakukan pemutusanhubungan kerja (PHK).
SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK DAN UJI AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI E. coli DAN S. aureus Wahyudi, Tatang; Sugiyana, Doni; Helmy, Qomarudin
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.881 KB)

Abstract

Pada penelitian ini dipelajari sintesis nanopartikel perak dan uji aktivitasnya sebagai anti-mikroba terhadapEscherichia coli dan Staphylococcus aureus. Nanopartikel perak disintesis melalui pembentukan larutan koloidperak dengan metode reduksi perak nitrat dengan zat pereduksi natrium borohidrida. Performa hasil sintesis larutankoloid nanopartikel perak dalam menghambat pertumbuhan mikroba dievaluasi melalui uji aktivitas terhadapEscherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pada perbandingan molar NaBH4/AgNO3 = 1,2 dan perbandinganberat Ag/asam poli akrilat (PAA) = 10,7, diperoleh diameter rata-rata nanopartikel perak sebesar 71,8 nm dengannilai polydispersity index (PI) sebesar 0,293. Hasil sintesis larutan koloid nanopartikel memperlihatkan kemampuandalam menghambat pertumbuhan bakteri, dan daya hambat terhadap Staphylococcus aureus ditemukan 30% lebihkuat dibanding terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil uji aktivitas antimikroba secara kuantitatif menunjukkanbahwa persentase reduksi bakteri dapat mencapai hingga lebih dari 99%.
PENGGUNAAN MEMBRAN ALGINAT SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF TEKSTIL MEDIS PEMBALUT LUKA PRIMER PADA KELINCI ALBINO JANTAN Mutia, Theresia; Safitri, Ratu; Eriningsih, Rifaida
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.372 KB)

Abstract

Untuk mengetahui apakah membran alginat dapat digunakan sebagai produk alternatif tekstil medispembalut luka primer, maka telah dilakukan uji pre klinis untuk mengobati luka pada kulit kelinci albino jantan,sesuai dengan standar yang berlaku (OCDC Guidelines for the testing of Chemicals, 404). Percobaan dilakukanterhadap tiga ekor kelinci albino jantan, yaitu dengan melukai bagian kiri dan kanan punggung kelinci. Bagiankanan punggung kelinci ditempelkan pembalut luka yang kontak langsung dengan luka, sedangkan bagian kirinyatidak (sebagai kontrol). Adapun waktu pengamatannya adalah 1 jam, 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Dari hasilpercobaan diketahui bahwa membran dapat mempercepat penyembuhan luka dan tidak menyebabkan iritasi kulit,bahkan setelah tiga hari hampir tidak terlihat adanya goresan bekas luka.
PEMBUATAN SERAT NANO MENGGUNAKAN METODE ELECTROSPINNING Wahyudi, Tatang; Sugiyana, Doni
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.725 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan serat nano (nanofiber) menggunakan metodeelectrospinning dari material polimer: polivinil alkohol (PVA), chitosan dan nilon-6. Optimasi proses pembuatanserat nano dilakukan dengan mempelajari pengaruh jenis polimer, konsentrasi polimer dan parameter operasielectrospinning (tegangan listrik dan jarak antara spinneret – kolektor) terhadap struktur dan morfologi serat nano.Proses electrospinning dengan menggunakan PVA 15 % dengan rentang tegangan listrik 15 – 20 kV dan rentangjarak spinneret – kolektor 10 – 12 cm menghasilkan morfologi serat nano yang tidak kontinyu dengan diameterantara 70 – 150 nm. Proses electrospinning dengan menggunakan bahan baku polimer larutan chitosan 2 % dalamasam asetat tidak dapat menghasilkan formasi fiber. Proses electrospinning menggunakan larutan nilon-6 20 % padakondisi optimum tegangan listrik 20 kV dan jarak spinneret – kolektor 10 cm menghasilkan serat nano yangkontinyu dengan diameter berkisar antara 100 – 350 nm.
THE ANALYSIS OF DIFFERENT CREEL SYSTEMS IN DIRECT BEAMING PLANT Moeliono, Moekarto; Kohller, Freisch; Furqon, Mochamad; Siregar, Yusniar
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.709 KB)

Abstract

A research of warping machine has been carried out to investigate the performance of direct beamingplant, that using 5 different creels system. Three of yarn count, i.e. tex 36, 30 and 25 was performed and usedwarping machine from Benninger Machinary Ltd. The research was conducted in 3 factories for 4,000 hours in twoshiftoperation that carried out since 2009 to 2010. In addition, 100 % combed cotton material was used.The aim of this research is to get some datas of performance of warping machine i.e., propered machine,efficiency and productivity. Based on that data, the manufacturer can select the best performance from severalwarping machines that will affect production cost on weaving process.The result of experiments show, that for V creel system the batch changing of 30,000 meters for tex yarncount 36, 30, and 25 requires 52,57, and 59 minutes respectively . Then the time of warp processing for these yarncounts, need about 2,098; 2,125 and 2,250 minutes respectively. In addition, the V-creel sistem requires lowernumber of worker for creeling and doffing the packages, beside that a lower cost is also shown in this system i.e.,63.90; 65.23; and 68.11 for yarn count 36, 30 and 25 respectively; also for the total cost include rewinding remnantpackages. It is therefore a good performance has significantly resulted in V-creel system.
EKSPLORASI DESAIN PERMUKAAN PADA BAHAN NON WOVEN SABUT KELAPA UNTUK PRODUK KREATIF Eriningsih, Rifaida; Suantara, Dermawati; Mutia, Theresia
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.048 KB)

Abstract

Industri kreatif merupakan salah satu perkembangan industri yang diawali dari pemanfaatan kreatifitas,keterampilan, bakat dan daya cipta individu untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta kesejahteraan. Produkprodukkreatif yang dihasilkannya dapat meningkatkan produktifitas, nilai tambah dan penggunaan sumber dayaalam serta dapat memberdayakan IKM.Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu pembuatan kain non wovenyang memanfaatkan sabut kelapa, baik seratnya (coir fiber) maupun gabusnya (coco peat). Metoda pembuatannyaadalah dengan cara pengikatan secara kimia (chemical bonded) antara kain tenun sebagai dasar dengan serat kelapa,menggunakan matriks polimer resin sebagai pengikat, dan dengan menonjolkan desain permukaan. Desainpermukaan diciptakan dengan 3 variasi yaitu desain percobaan I, II dan III dengan variasi warna serat kelapamelalui proses pemasakan, pemutihan dan pencelupan, serta variasi bentuk taburan serat dan gabus sesuai kreasi diatas kain dasar. Dari variasi tersebut dibuat produk-produk kria dengan paduan jahitan, sulaman ataupun lukisan,yang bertujuan mengikuti trend yang diminati pasar yaitu kembali ke alam untuk membantu menunjang industrikreatif. Proses finishing dilakukan dengan memberikan proses anti air dan minyak untuk meningkatkankeawetannya.Hasil uji sifat fisik dan ketahanan luntur warna dengan cat pigmen dan zat warna reaktif memberikan nilaiyang relatif baik. Hasil uji tahan luntur warna terhadap benang jahit dan benang sulam, yang digunakan untukmembentuk variasi desain permukaan menunjukkan nilai baik dan cukup. Berat bahan non woven rata-rata adalahlebih besar dari 300 g/m2, yang dapat dikategorikan sebagai kain berat, sehingga dapat dirujuk pada mutu KainDenim. Hasil uji kekuatan tarik dan ketahanan luntur warnanya memenuhi persyaratan SNI 08-0560-89, Mutu KainDenim. Dari tinjauan aspek ekonomi dengan asumsi penggunaan sabut kelapa 500 kg/hari dan rencana penjualanproduk kria 120.000 buah/tahun seharga rata-rata Rp 50.000 – Rp. 80.000, akan diperoleh laba per tahun 5,9 % -19,7%, titik pulang pokok (BEP) 83,3 – 93,1 dan return on investment (ROI) terlaksana pada tahun ke 4.
THE ANALYSIS OF DIFFERENT CREEL SYSTEMS IN DIRECT BEAMING PLANT Moekarto Moeliono; Freisch Kohller; Mochamad Furqon; Yusniar Siregar
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.709 KB) | DOI: 10.31266/at.v26i1.1435

Abstract

A research of warping machine has been carried out to investigate the performance of direct beamingplant, that using 5 different creels system. Three of yarn count, i.e. tex 36, 30 and 25 was performed and usedwarping machine from Benninger Machinary Ltd. The research was conducted in 3 factories for 4,000 hours in twoshiftoperation that carried out since 2009 to 2010. In addition, 100 % combed cotton material was used.The aim of this research is to get some datas of performance of warping machine i.e., propered machine,efficiency and productivity. Based on that data, the manufacturer can select the best performance from severalwarping machines that will affect production cost on weaving process.The result of experiments show, that for V creel system the batch changing of 30,000 meters for tex yarncount 36, 30, and 25 requires 52,57, and 59 minutes respectively . Then the time of warp processing for these yarncounts, need about 2,098; 2,125 and 2,250 minutes respectively. In addition, the V-creel sistem requires lowernumber of worker for creeling and doffing the packages, beside that a lower cost is also shown in this system i.e.,63.90; 65.23; and 68.11 for yarn count 36, 30 and 25 respectively; also for the total cost include rewinding remnantpackages. It is therefore a good performance has significantly resulted in V-creel system.
EKSPLORASI DESAIN PERMUKAAN PADA BAHAN NON WOVEN SABUT KELAPA UNTUK PRODUK KREATIF Rifaida Eriningsih; Dermawati Suantara; Theresia Mutia
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.048 KB) | DOI: 10.31266/at.v26i1.1440

Abstract

Industri kreatif merupakan salah satu perkembangan industri yang diawali dari pemanfaatan kreatifitas,keterampilan, bakat dan daya cipta individu untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta kesejahteraan. Produkprodukkreatif yang dihasilkannya dapat meningkatkan produktifitas, nilai tambah dan penggunaan sumber dayaalam serta dapat memberdayakan IKM.Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu pembuatan kain non wovenyang memanfaatkan sabut kelapa, baik seratnya (coir fiber) maupun gabusnya (coco peat). Metoda pembuatannyaadalah dengan cara pengikatan secara kimia (chemical bonded) antara kain tenun sebagai dasar dengan serat kelapa,menggunakan matriks polimer resin sebagai pengikat, dan dengan menonjolkan desain permukaan. Desainpermukaan diciptakan dengan 3 variasi yaitu desain percobaan I, II dan III dengan variasi warna serat kelapamelalui proses pemasakan, pemutihan dan pencelupan, serta variasi bentuk taburan serat dan gabus sesuai kreasi diatas kain dasar. Dari variasi tersebut dibuat produk-produk kria dengan paduan jahitan, sulaman ataupun lukisan,yang bertujuan mengikuti trend yang diminati pasar yaitu kembali ke alam untuk membantu menunjang industrikreatif. Proses finishing dilakukan dengan memberikan proses anti air dan minyak untuk meningkatkankeawetannya.Hasil uji sifat fisik dan ketahanan luntur warna dengan cat pigmen dan zat warna reaktif memberikan nilaiyang relatif baik. Hasil uji tahan luntur warna terhadap benang jahit dan benang sulam, yang digunakan untukmembentuk variasi desain permukaan menunjukkan nilai baik dan cukup. Berat bahan non woven rata-rata adalahlebih besar dari 300 g/m2, yang dapat dikategorikan sebagai kain berat, sehingga dapat dirujuk pada mutu KainDenim. Hasil uji kekuatan tarik dan ketahanan luntur warnanya memenuhi persyaratan SNI 08-0560-89, Mutu KainDenim. Dari tinjauan aspek ekonomi dengan asumsi penggunaan sabut kelapa 500 kg/hari dan rencana penjualanproduk kria 120.000 buah/tahun seharga rata-rata Rp 50.000 – Rp. 80.000, akan diperoleh laba per tahun 5,9 % -19,7%, titik pulang pokok (BEP) 83,3 – 93,1 dan return on investment (ROI) terlaksana pada tahun ke 4.

Page 1 of 2 | Total Record : 16